Meskipun saat ini investasi sudah semakin populer dan banyak diminati, tapi hal tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup terhadap investasi tersebut. Banyak orang melakukan kesalahan investasi karena cenderung masuk ke dunia investasi tanpa pengetahuan yang cukup yang berakhir dengan mengalami kerugian.

Sumber: Pinterest

DACOREKesalahan-Kesalahan Dalam Investasi

Investasi saat ini sudah semakin populer dan banyak diminati oleh banyak orang. Banyak orang mulai memilih menaruh uangnya dalam bentuk investasi dibanding menaruh uang di bank. Hal itu bisa dimaklumi karena investasi merupakan salah satu cara untuk mengelola uang untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Dibanding dengan menyimpan uang begitu saja di bank yang sewaktu-waktu bisa berkurang nilainya karena terkena efek dari inflasi.

Walaupun investasi dapat memberikan keuntungan, tapi ternyata kamu juga bisa mengalami kerugian akibat kesalahan investasi yang dilakukan. Kerugian tersebut didapat karena saat berinvestasi, banyak orang yang tidak mengimbanginya dengan pengetahuan terhadap investasi tersebut. Saat pengetahuan terhadap investasi tidak dimiliki, maka akan banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

Berbagai kesalahan investasi yang dilakukan dapat membuatmu mengalami kerugian. Kamu bisa mengantisipasi kerugian tersebut agar tidak terjadi, dengan cara mempelajari lebih dulu tentang investasi-investasi yang ada saat ini. Selain itu kamu juga perlu menghindari kesalahan saat investasi. Dengan begitu kamu bisa meminimalisir resiko dan kerugian saat berinvestasi.

Bingung mau renovasi rumah tapi takut hasilnya tidak sesuai? Percayakan aja kepada DACORE. Jasa kontraktor profesional & terpercaya yang sudah berpengalaman.

Apa saja kesalahan investasi yang sering dilakukan? Langsung aja simak informasi lengkapnya di artikel berikut.

Kesalahan Investasi Yang Sering Dilakukan

1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi Yang Jelas

Kesalahan yang sering dilakukan oleh investor saat mulai berinvestasi yaitu tidak memiliki tujuan investasi yang jelas. Tujuan investasi sangat penting karena akan berpengaruh pada saat memilih dan menjalani investasi. Kamu perlu memiliki tujuan investasi yang jelas untuk bisa menyesuaikan pilihan investasi dengan tujuan investasi yang sudah ditentukan.

Seperti contohnya jika kamu ingin berpergian ke suatu tempat. Jika kamu sudah menentukan tujuannya, maka kamu bisa memilih cara yang tepat untuk bisa sampai ke tempat tujuanmu. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kemampuanmu. Begitu juga investasi, dengan kamu memiliki tujuan investasi yang jelas, maka kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuanmu.

2. Tidak Mengetahui Resiko Investasi yang Dipilih

Seringkali saat memilih suatu produk investasi, kamu tidak mengetahui resiko dari investasi yang dipilih. Biasanya banyak orang cenderung lebih fokus pada keuntungan yang dijanjikan, dibanding pada resiko yang akan diterima. Padahal pada prinsipnya, keuntungan yang besar justru memiliki resiko yang juga besar. Oleh karena itu perlu untuk mengetahui resikonya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk investasi.

Dengan mengetahui resiko investasi yang dipilih, kamu jadi lebih bisa menyesuaikannya dengan kemampuan keuangan yang kamu miliki. Pilih produk investasi dengan resiko yang siap kamu terima jika sewaktu-waktu hal yang buruk tersebut terjadi pada produk investasi yang dipilih. Kamu juga jadi lebih bijak dalam menyikapi naik turunnya nilai investasi yang dimiliki.

3. Terjebak FOMO

FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out yang memiliki arti perasaan cemas dan takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti tren atau kegiatan tertentu. Di tahap awal mengenal investasi, biasanya investor pemula sangat mudah terjebak dengan FOMO. Melihat orang yang lebih dulu berinvestasi mendapat keuntungan, membuat banyak investor pemula tergiur untuk ikut-ikutan berinvestasi. Celakanya, mereka berinvestasi dengan tergesa-gesa dan tanpa mempelajari lebih dulu resiko dan fundamental produk investasi tersebut.

Saat terjebak FOMO, mereka hanya tidak ingin merasa tertinggal momen untuk mendapat keuntungan besar yang dijanjikan. Tidak heran karena terjebak FOMO, banyak orang yang terkena penipuan investasi yang akhirnya mengakibatkan kerugian yang besar.

4. Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi

Kesalahan lain yang dilakukan banyak investor saat berinvestasi di awal yaitu tidak melakukan diversifikasi produk investasi. Diversifikasi dalam investasi artinya menaruh dana pada beberapa produk investasi dengan tujuan mengurangi tingkat resiko yang mungkin terjadi. Banyak investor pemula yang tidak melakukan diversifikasi saat berinvestasi, dan hanya yakin pada satu produk investasi saja.

Saat kamu tidak melakukan diversifikasi investasi, jika terjadi hal yang buruk pada investasi yang dipilih maka dana milikmu akan hilang semua. Oleh karena itu kamu perlu memiliki produk investasi yang bervariasi. Sebagai contoh kamu bisa berinvestasi pada emas, deposito dan reksadana untuk investasi yang stabil, dan sebagian kamu investasikan pada saham untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

5. Tidak Melakukan Analisis Investasi

Bagi beberapa orang awam, investasi mungkin dilihat sebagai sesuatu yang mudah. Nyatanya saat memutuskan untuk berinvestasi, kamu diwajibkan untuk mengenal dan mempelajari lebih dulu tentang pengetahuan dasar dari investasi. Dengan pengetahuan yang kamu pelajari, setidaknya kamu bisa melakukan analisis investasi untuk mendapatkan keuntungan besar dan mengurangi resiko kerugian.

Dengan tidak melakukan analisis investasi, kamu sama saja seperti bunuh diri. Investasi perlu dilakukan dengan cara yang matang dan tidak asal, agar hasilnya sesuai dengan keinginan kamu. Melakukan analisis investasi membantu kamu dalam memilih produk investasi yang bagus dan membuatmu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi.

6. Terlalu Menginginkan Keuntungan Besar

Kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak investor yaitu terlalu menginginkan keuntungan besar, Seringkali godaan keuntungan besar dari investasi, membuat kamu selalu merasa kurang dan menginginkan keuntungan yang lebih besar lagi. Biasanya untuk mendapatkan keuntungan besar tersebut, kamu akan memilih memindahkan dana investasi kamu ke produk investasi yang lebih beresiko. Sayangnya tidak semua hal berjalan mulus sesuai keinginan, yang justru banyak terjadi bukannya keuntungan besar tapi justru kerugian yang didapat.

7. Tidak Memiliki Dana Darurat

Melakukan investasi bukan berarti menaruh seluruh dana yang kamu miliki ke dalam produk investasi. Kamu perlu juga memiliki dana darurat di tabungan bank, agar mudah diambil jika sewaktu-waktu kamu membutuhkan. Dengan tidak memiliki dana darurat juga bisa jadi tanda kalau kamu melakukan investasi dengan dana yang seharusnya digunakan utuk kebutuhan sehari-hari. Berinvestasilah secara bijak, Sisihkan 20% dari pendapatan untuk investasi di masa depan. Lalu gunakan sebagian lagi untuk kebutuhan sehari-hari dan tabungan dana darurat.

Selain artikel dengan tema seperti diatas, ada banyak artikel menarik lainnya yang bisa kamu baca disini

Kamu bisa mulai mewujudkan rumah idaman yang nyaman dengan bantuan DACORE. Selain memberikan kualitas tinggi, harga yang kami tawarkan pun sangat terjangkau.